Selasa, 22 November 2011

IDE UNTUK USAHA TOKO BUKU


Kami mengelola toko buku sudah sejak lama, dari zaman kakek saya (kira-kira tahun 1940-an). Kami tinggal di kawasan padat penduduk di daerah Cicadas (Bandung), tapi rasa-rasanya beberapa tahun ini penjualan di toko kami turun jauh.
Saya telah memikirkan sejumlah cara dan ide untuk menaikkan penjualan di toko buku tersebut, yaitu :
  1. Membuat spanduk bertuliskan barang-barang yang dijual di toko kami
  2. Mempererat tali slaturahmi dengan pembeli 
  3. Menekan harga (daya beli di daerah cicadas rendah)
  4. Menjual minuman ringan sebagian toko dirombak menjadi kiospon
Pak Safir, dapatkah Bapak meyumbangkan ide Bapak untuk toko kami? Saya yakin saran Bapak akan sangat berharga. Terima kasih sebelumnya.
Hormat Saya,
Susan MS
Bandung

Jawab:
Ibu Susan di Bandung,
Menurut saya, ide-ide Anda sudah cukup bagus. Ide Anda seperti memasang spanduk sebetulnya bagus untuk membuat orang mau datang. Mempererat tali silaturahmi juga bisa membuat pengunjung yang sudah pernah datang menjadi datang lagi. Menekan harga, wah..., ini tentunya Anda yang tahu benar tidaknya langkah tersebut mengingat Anda lah yang tahu persis daya beli masyarakat di sekitar toko Anda. Penjualan minuman ringan juga akan memancing orang yang kehausan untuk akhirnya melihat-lihat buku, selain tentunya Anda juga mendapatkan keuntungan dari penjualan minuman ringan itu sendiri. Sedangkan dengan merombak sebagian toko menjadi kiospon, menurut saya itu juga bagus mengingat dengan cara seperti itu Anda berusaha untuk meraih pengunjung yang tadinya hanya ingin bertelepon saja.
Terus terang Bu, saya sendiri tidak lebih berpengalaman dari Anda dalam mengelola toko buku. Namun demikian, saya mungkin termasuk konsumen buku nomor satu. Namun demikian, ada sejumlah saran yang mungkin bisa saya tambahkan.
Ketika masih sekolah dulu, biasanya buku-buku yang saya cari ya buku-buku pelajaran. Saya mencari toko buku yang menjual buku-buku pelajaran tersebut dengan harga murah. Selain murah, biasanya faktor kelengkapan toko buku itu juga menjadi perhatian saya.
Sedangkan setelah saya bekerja, biasanya harga tidak menjadi patokan utama saya, tetapi faktor kenyamanan dalam memilih buku yang saya inginkan.
Biasanya saya akan mencari toko buku, dimana saya bisa melihat dahulu isi buku tersebut. Dan saya juga akan sangat senang, bila saya bisa mendapatkan referensi buku yang bagus dari penjualnya. Nah, karena orang yang bekerja biasanya tidak memiliki waktu banyak dalam memilih buku, maka biasanya faktor kelengkapan buku juga menjadi perhatian utama, sehingga saya hanya perlu mendatangi satu toko buku untuk mendapatkan beberapa buku. Jika saya mencari buku khusus, buku agama misalnya, maka saya akan lebih senang mencari buku tersebut di toko buku khusus agama. Karena selain lengkap, biasanya penjualnya juga akan dapat memberikan referensi buku yang bagus untuk saya.
Jadi saran saya, ada baiknya jika Anda mengelompokan konsumen-konsumen Anda, dan mencoba membidik salah satu diantara mereka. Kemudian, coba Anda pahami apa yang benar-benar menjadi kebutuhan mereka. Jika konsumen yang Anda bidik adalah pelajar dan mahasiswa, berarti mereka membutuhkan buku-buku pelajaran dengan harga yang murah. Jika target Anda adalah karyawan atau orang yang sudah memiliki penghasilan, berarti mereka mungkin membutuhkan tempat yang nyaman sekaligus buku-buku yang bermutu. Begitu seterusnya.
Dan terakhir, menurut saya, minat membaca masyarakat kita masih rendah, sehingga kita perlu mengadakan sejumlah kegiatan pemasaran yang bisa meningkatkan minat membaca masyarakat. Jika minat membaca masyarakat semakin tinggi, tentunya kebutuhan akan buku juga semakin tinggi. Dan hal ini tentunya juga akan mempengaruhi penjualan buku di toko buku Anda. Itu saja dari saya bu. Sukses untuk Anda.

MEMULAI USAHA BORDIR DAN JAHITAN


Dear Pak Safir Senduk,
Saya ingin konsultasi mengenai rencana saya untuk meneruskan home industry bordir & jahitan Almh ibu, sebagai informasi usaha tersebut sudah beberapa tahun berjalan hanya saja belum di kelola dengan baik. Saat ini kami mempunyai 5 mesin bordir yang efektif di gunakan hanya 3 mesin, rencana sisanya akan saya jual sebagai tambahan modal (harga per-mesin kurang lebih (Rp.1,5 jt s/d Rp.2 jt). Setahu saya yang perlu diperhitungkan adalah biaya SDM (biasanya ada 2 macam : gaji per-bulan / upah per-potong baju), bahan per- potong baju, biaya benang, biaya kertas pencetak gambar di kain (kertas roti/minyak), biaya makan SDM 2 kali sehari, dan sisanya lagi seperti biaya listrik, dll-nya bagaimana menghitungnya ? Mohon bantuan idenya & respon penjelasannya, karena selain mesin Almh ibu sudah punya beberapa stok kain yang tinggal di bordir & di jahit, atau saran apakah ada buku pak Safir mengenai usaha ini yang bisa saya dapat di toko-toko buku (judul dan serinya).
Mira G

Jawab:
Halo bu, senang sekali saya dapat ikut membantu Anda menjalankan usaha Anda. Dari penjelasan Anda mengenai biaya-biaya dalam menjalankan usaha tersebut, sebenarnya Anda bisa membagi biaya-biaya tersebut menjadi Biaya Tetap (Biaya Operasional) dan Biaya Variabel (Biaya Produksi per unit produk).
1. Biaya Tetap (Biaya Operasional). Biaya Tetap (biaya operasional) adalah biaya yang harus Anda keluarkan secara tetap jika usaha Anda berjalan, tidak peduli berapa hasil/produk yang Anda hasilkan. Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah gaji dan uang makan untuk pekerja yang bisa dihitung dengan pasti. Sedangkan biaya lain seperti listrik dan pemeliharaan mesin bisa Anda anggarkan berdasarkan biaya yang biasanya Anda keluarkan tiap bulannya.
2. Biaya Variabel (Biaya Produksi per unit produk). Biaya Variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dari jumlah produk yang Anda hasilkan. Biaya ini dihitung per potong baju yang diproduksi. Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah upah pekerja per potong baju, bahan baju, benang, kertas pola, dll. Biaya ini tentu saja akan berbeda-beda tergantung dari jenis baju/produk yang dihasilkan. Dengan mengetahui biaya ini, Anda bisa memperhitungkan harga pokok produksi sebagai dasar perhitungan harga jual dan keuntungan kotor. Keuntungan kotor yang Anda dapatkan per bulan adalah total biaya produksi (biaya per potong x jumlah baju) dikurangi dengan total penjualan (harga jual per potong x jumlah baju). Tentu saja ini baru untung kotor, untuk mendapatkan untung bersihnya, Anda perlu mengurangkan total untung kotor dalam satu bulan dengan biaya tetap bulan tersebut.
Analisa biaya ini juga dapat digunakan untuk menentukan berapa mesin dan tenaga kerja yang sebaiknya digunakan, serta berapa jumlah produk yang sebaiknya dihasilkan dalam satu bulan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun permbahasan itu akan terlalu panjang lebar untuk dijelaskan sekarang dan membutuhkan data tambahan.
Saran saya, jalankan saja dulu usaha ini. Pengetahuan teoritis dan analisa perhitungan seperti apapun tak akan berguna tanpa dibarengi dengan pengalaman dalam mengelola usaha tersebut. Pengalaman adalah guru yang terbaik, begitu kan Bu?
Mengenai buku, sekarang ini saya belum membuat buku mengenai usaha. Namun kami akan dengan sangat senang hati membantu jika Anda menghadapi masalah. Jangan ragu untuk menghubungi kami kembali.
Sukses untuk Anda.



TENTANG REKSA DANA (BAG. 2)


Yth. Bapak Safir,
Setelah saya membaca artikel anda tentang reksa dana, saya tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang cara - cara berinvestasi. Untuk itu pada kesempatan ini sangat ingin menanyakan bagaimana caranya bergabung dengan salah satu perusahaan yang menyelenggarakan reksa dana. Dan saya ingin bergabung melalui surat atau cara lain tanpa saya datang ke perusahaan tsb, karena mengingat tempat saya yang jauh dari perusahaan tsb.Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas penjelasan yang Bapak berikan kepada saya semoga bermanfaat.
Ana Yusup

Jawab:
Pak Ana Yusup yang terhormat, Untuk menjadi nasabah di sebuah perusahaan Reksa Dana memang tidak harus datang ke perusahaan tersebut. Anda bisa menelpon perusahaan tersebut, dan menanyakan bagaiamana caranya untuk menjadi nasabah. Biasanya Anda akan diminta untuk mengisi formulir yang akan dikirimkan melalui pos ke alamat Anda dan formulir tersebut harus Anda kirimkan kembali ke Perusahaan Reksa Dana tersebut. Tentunya cara ini agak memakan waktu yang cukup lama.
Setelah menjadi nasabah Perusahaan Reksa Dana, baru Anda bisa bertransaksi. Caranya sama persis dengan ketika Anda mendaftar menjadi nasabah. Tetapi sekarang Anda bisa membeli Reksa Dana di ATM lho. Kalau Anda memiliki ATM BCA, Niaga, BNI dsb, Anda bisa menanyakan tata cara bertransaksi melalui customer service mereka. Untuk mengetahui daftar alamat perusahaan Reksa Dana, Anda dapat mengunjungi website kami di http://www.perencanakeuangan.com lalu klik referensi dan klik Reksa Dana.
Selamat berinvestasi!




KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REKSA DANA



Yth. Bapak Safir,
Saya tertarik dengan salah satu solusi perencaaan uang dengan menggunakan reksa dana. Boleh saya tahu apa kelebihan dan kekurangan berinvestasi dengan cara ini? Bagaimana cara investasinya? Saat ini saya memiki uang 10 juta, bagaimana cara lain berinvestasi yang aman?
Nita S

Jawab:
Kelebihan dan kekurangan Reksa Dana sangat tergantung dari posisi Anda dalam melakukan investasi. Bagi seseorang yang masih awam dengan dunia investasi, apalagi saham, maka pengelolaan dana oleh manajer investasi adalah kelebihan dari Reksa Dana, karena Anda tinggal menyerahkan keputusan investasi itu pada mereka. Sedangkan bagi orang yang memiliki dasar yang kuat dalam berinvestasi, mungkin kehadiran manajer investasi adalah kekurangan dari Reksa Dana karena tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan sebagiankecil hasil investasi tentu saja akan dipotong untuk membayar fee manajer investasi tersebut. Nah, bagi seseorang yang memiliki dana yang sangat besar untuk diinvestasikan, mungkin akan lebih baik baginya untuk berinvestasi secara langsung tanpa melalui Reksa Dana untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Sedangkan bagi sesorang yang jumlah dana untuk diinvestasikannya relatif kecil, maka investasi lewat Reksa Dana mungkin akan lebih baik karena dananya akan digabung dengan dana orang lain sehingga bisa mendapatkan hasil investasi yang lebih optimal.
Cara berinvestasinya cukup mudah. Datang saja langsung ke perusahaan Reksa Dana atau agen penjualannya untuk membuka rekening Reksa dan membeli unit penyertaannya. Anda bisa mendapatkan informasi mengenai perusahaan Reksa Dana di web site kami www.perencanakeuangan.com dengan mengklik referensi lalu klik Reksa Dana. Beberapa perusahaan Reksa Dana juga sudah memberikan layanan penjualan melalui ATM, sedangkan untuk membuka rekeningnya bisa dilakukan melalui fax. Dengan membuka rekening Reksa Dana, maka Anda akan menerima laporan perkembangan investasi Anda secara periodik (setiap bulan misalnya).
Investasi yang paling aman adalah investasi pada produk keuangan yang sudah Anda ketahui dengan baik potensi pertumbuhan dan resiko yang dihadapi. Sebagus apapun produk keuangan yang ditawarkan kepada Anda, akan menjadi sangat berisiko jika Anda tidak memahami dengan baik cara kerjanya. Selain itu, jangan lupa juga untuk menyebar investasi Anda tidak hanya ke dalam satu jenis produk saja. Hal ini untuk berjaga-jaga, bila ada kerugian pada satu produk, maka Anda bisa mengambil keuntungan dari produk yang lainnya.
Selamat berinvestasi, semoga sukses

KEBEBASAN FINANSIAL


Pak Gozali,
Saya ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Suami saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Kami melihat bahwa kehidupan keluarga kami tidak terlalu banyak perubahan. Adakah cara atau strategi yang dapat kami lakukan guna mencapai apa yang banyak disebut orang sebagai kebebasan finansial? Bagaimana kita dapat memulainya dengan pendapatan terbatas yang kami miliki? Demikian pertanyaan kami. Terima kasih atas bantuannya.
Ny. Ashoya - Bintaro

Jawab:
Kebebasan finansial seringkali didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang sudah tidak perlu bekerja lagi namun masih bisa tetap menerima penghasilan yang cukup untuk menghidupinya. Sehingga walaupun ia bekerja, bukan lagi karena mengharapkan uang namun memang untuk kesenangan. Sejalan dengan poin terakhir tadi, namun lebih berorientasi ketuhanan. Saya sendiri mendefinisikan kebebasan finansial sebagai suatu keadaan dimana seseorang menempatkan harta di tangannya, namun tidak di hatinya. Tidak menempatkan harta di hatinya artinya ketika ia bekerja, bukan demi uang semata sebagai imbalan. Namun bekerja sebagai ibadah dan kewajiban. Dan harta di tangan artinya ia memang menguasai harta, tidak dikuasai oleh harta. Untuk bisa mencapai kebebasan finansial seperti pada defenisi yang pertama, kuncinya adalah dengan memiliki penghasilan pasif. Yaitu penghasilan yang tetap berjalan tanpa harus Anda bekerja secara fisik.
Penghasilan pasif bisa dimiliki dengan dua cara. Pertama, yaitu dengan memiliki bisnis sendiri dan menyerahkan pengelolaannya pada orang lain. Sebagai pemilik bisnis, Anda tidak perlu terjun langsung menjalankan usaha tersebut, namun tinggal mengawasinya saja. Dan tentu saja, keuntungannya akan mengalir ke kas Anda sebagai pemiliknya.
Cara kedua untuk memiliki pendapatan pasif adalah dengan melakukan investasi. Investasi pada produk keuangan jelas tidak membutuhkan aktivitas fisik. Yang perlu dilakukan hanyalah memonitor saja untuk memastikan bahwa investasinya tetap menguntungkan.
Tapi bagaimana cara memulainya? Berapapun penghasilan Anda, sisihkan sebagian untuk modal usaha atau investasi. Semakin besar Anda menyisihkan penghasilan, semakin cepat pula Anda bisa mulai berinvestasi atau membuka usaha.
Memiliki penghasilan pasif bisa menjadikan harta berada di tangan Anda, tapi tidak melepaskannya dari hati Anda. Untuk itu, diperlukan sifat qanaah untuk bisa membebaskan hati dari kekhawatiran akan harta. Dengan Qanaah, tidak akan merasa kekurangan dengan harta yang sedikit, dan tidak akan boros dengan harta yang banyak.


Senin, 07 November 2011

ASURANSI KEBAKARAN


Saya ingin mengetahui cara-cara perhitungan untuk asuransi kebakaran, kendaraan (untuk suatu pertanggungan, berapa premi yang harus dibayar setiap tahunnya.
Apakah untuk suatu pertanggungan ditentukan oleh pihak asuransi, atau pemilik premi?

Jawab:
Untuk Asuransi Kebakaran, pada umumnya calon nasabah diharuskan mengisi formulir yang menjelaskan mengenai rumah yang akan diasuransikan. Sebagai contoh, akan ditaksir berapa kira-kira nilai rumah pada saat ini, apakah lokasi rumah tersebut dapat dilalui pemadam kebakaran atau tidak, berapa luas tanahnya, dan lain-lain. Dari formulir tersebut, pihak asuransi akan meneliti dan menentukan berapa Uang Pertanggungan-nya, dan dari situ akan ditentukan berapa premi yang harus ditanggung calon nasabah. Besar premi ini bervariasi pada setiap perusahaan asuransi, namun biasanya besarnya sekitar 0,05% dari Uang Pertanggungan-nya. Itu kalau untuk kebakaran saja. Kalau yang ditanggung tidak hanya risiko kebakaran, tetapi juga termasuk kecurian,
kebongkaran dan sebagainya (komplet), preminya akan jadi semakin mahal. Biasanya kisarannya sekitar 0,2% dari Uang Pertanggungan.
Berbeda dengan Asuransi Kebakaran Rumah, pada Asuransi Kendaraan umumnya tidak semua kendaraan dapat diasuransikan. Biasanya, asuransi hanya akan mengasuransikan kendaraan Anda bila umur kendaraan Anda tidak lebih dari 5 atau 6 tahun. Lalu bagaimana kalau umur kendaraan Anda sudah lebih dari 5-6 tahun? Biasanya akan ada premi tambahan. Sedangkan untuk Uang Pertanggungan, umumnya perusahaan asuransilah yang akan menentukannya. Anda tinggal menyebutkan merk, tahun dan jenis kendaraan Anda, lalu perusahaan asuransi akan menentukan berapa Uang Pertanggungan untuk kendaraan Anda.
Untuk Asuransi Kendaraan, ada dua jenis resiko yang ditanggung. Yang pertama adalah Total Loss Only (TLO), dimana ini berarti asuransi akan mengganti mobil Anda apabila mobil Anda mengalami kerusakan lebih dari 80% atau hilang. Sedangkan yang kedua adalah All Risk (AR), dimana ini berarti asuransi akan mengganti kerugian sekecil apapun kerugian tersebut. Namun demikian, biasanya perusahaan asuransi akan menetapkan sistem Tanggung Sendiri, dimana mereka baru akan mengganti kalau kerugian tersebut minimal sebesar - misalnya - Rp 1 juta. Dibawah itu, ya Anda harus menanggung sendiri. Itulah sebabnya sistem ini disebut Tanggung atau Risiko Sendiri, dan umumnya semua perusahaan asuransi kerugian menetapkan sistem ini pada semua produk Asuransi Kendaraan-nya. Untuk premi, jenis penggantian AR lebih mahal daripada jenis penggantian TLO. Ini wajar mengingat penggantian AR lebih besar cakupannya daripada penggantian TLO. Untuk premi AR, besarnya biasanya sekitar 30 per seribu UP. Sedangkan untuk premi TLO, besarnya biasanya sekitar 25 per seribu UP.

BISNIS KONTRAKAN RUMAH KECIL


Pak Safir, Juli 2001 ini saya baru memulai bisnis kontrakan rumah kecil type 40m dan baru punya 5 buah, fee per bulan/rumah Rp. 270 ribu - Rp.300 ribu. Saya punya rencana untuk menambah lagi. Lokasinya di dekat stasiun kereta api.
Apakah bisnis kontrakan rumah kecil sangat lambat BEPnya? Bagaimana perhitungan untung - ruginya? Apa benar ini bisnis dengan resiko kecil?
Mohon pertimbangan bisnis dari Pak Safir.

Jawab:
Kalau saya lihat, BEP (Break Even Point = Kembali Modal) dari bisnis kontrakan rumah Anda sangat tergantung dari lokasi. Bila diperhatikan, biasanya yang membutuhkan kontrakan rumah kecil adalah
1. Orang yang masih lajang
2. Orang yang baru menikah
3. Orang yang kemampuan ekonominya rendah
Jadi semakin banyak orang-orang tersebut di sekitar lokasi bisnis Anda, semakin cepat pula modal Anda kembali (BEP). Sekarang pertanyaannya, apakah orang-orang yang disebutkan diatas itu tadi banyak berada disekitar lokasi rumah kontrakan Anda? Bila jawabannya ya, berarti kembali modal Anda akan semakin cepat.
Sekarang bagaimana menghitung untung/ruginya? Wah, saya tidak tahu apakah rumah yang Anda punya ini sistemnya milik sendiri atau Anda sewa juga. Bila sistemnya sewa juga, berarti Anda akan untung apabila pemasukan sewa Anda (setelah dikurangi biaya-biaya lain seperti bayar listrik, air, dlsb. kalau memang itu semua Anda yang bayar) lebih besar daripada pembayaran sewa Anda ke pemilik rumah.
Tetapi bagaimana bila rumah itu adalah rumah milik Anda sendiri? Mudah sekali caranya. Pertama-tama, hitung berapa pemasukan sewa yang akan Anda terima dari semua rumah itu dalam setahun, lalu kurangi dengan biaya-biaya rutin yang harus Anda bayar seperti listrik, air, dlsb (kalau memang itu semua Anda yang bayar). Kalau minus, berarti Anda rugi. Tetapi kalau plus, berarti Anda untung. Tetapi untung belum tentu balik modal lho. Kalau memang keuntungan Anda adalah - katakan - Rp 10 juta setahun, sedangkan harga beli dari semua rumah itu adalah Rp 50 juta, ini berarti Anda baru akan balik modal setelah 5 tahun. Artinya, sebelum 5 tahun, Anda masih rugi, walaupun secara tahunan Anda untung.
Mengenai apakah bisnis ini risikonya kecil, saya berpendapat bahwa bisnis properti (baik jual beli maupun sewa menyewa) sangat bergantung pada lokasi.
Untuk kasus Anda, kalau memang rumah kontrakan Anda berada di lokasi yang tepat, artinya bahwa rumah kontrakan itu bisa memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang ada disekitarnya, bisa dikatakan risiko bisnis Anda tidak besar sama sekali. Dan itu terbukti dari terisi penuhnya rumah kontrakan Anda kan? Pesan saya, perhatikan terus lokasi rumah yang ingin Anda beli bila Anda ingin berbisnis rumah kontrakan.
Sukses untuk Anda.

INVESTAI DENGAN REKSADANA


Saya bermaksud menanamkan modal saya dalam jumlah yang terbatas namun dengan resiko yang tidak besar, karena itulah saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai reksa dana, atas perhatian Bpk. Safir sebelumnya saya ucapkan terima kasih
Renny Indah Sari
Griya Perwita Wisata Blok cs-17
Jakal Km 13, Yogyakarta

Jawab:
Ibu Renny di Yogya,
Agar mudahnya, Reksa Dana adalah sebuah cara berinvestasi, dimana uang yang Anda masukkan akan dikelola oleh sebuah Tim Pengelola Investasi (Manajer Investasi), untuk kemudian diinvestasikan ke dalam produk-produk investasi tertentu. Menurut jenis investasinya, Reksa Dana terbagi 4:
1. RD Pasar Uang, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang investornya ke dalam produk-produk investasi pasar uang, seperti SBI, deposito, atau obligasi (surat utang) jangka pendek. Reksa Dana ini bisa
dipakai apabila jangka waktu investasi Anda adalah 1 tahun atau kurang. Walaupun tidak dijanjikan, tapi Reksa Dana ini bisa diharapkan untuk memberikan Hasil Investasi sekitar 15% per tahun.
2. RD Pendapatan Tetap, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang investornya ke dalam produk-produk investasi pendapatan tetap, terutama pada obligasi. Untuk menyeimbangkan, maka sisanya, kurang lebih sekitar 20%, dimasukkan pada saham atau produk-produk pasar uang. Saya menyarankan agar Anda memakai reksa dana ini bila jangka waktu investasi Anda adalah diatas 1 s/d 3 tahun. Reksa Dana ini bisa diharapkan untuk memberikan hasil 20% per tahun.
3. RD Saham, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang investornya sebagian besar ke dalam saham. Untuk menyeimbangkan, maka sisanya, kurang lebih sekitar 20%, dimasukkan pada produk investasi pendapatan tetap, seperti obligasi atau produk pasar uang. Saya menyarankan agar Anda memakai reksa dana ini bila jangka waktu investasi Anda adalah diatas 10 tahun.
4. RD Campuran, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang investornya ke dalam saham dan obligasi, masing-masing dengan komposisi yang kurang lebih sama. Saya menyarankan agar Anda memakai reksa dana ini bila jangka waktu investasi Anda adalah diatas 3 s/d 10 tahun.
Bagaimana cara kerjanya? Sederhana. Anda bisa membeli produk Reksa Dana dalam bentuk Unit Penyertaan (UP) kepada sebuah Perusahaan Manajer Investasi. Setiap UP Reksa Dana memiliki harga tertentu yang tiap hari bisa naik dan turun. Harga tersebut disebut dengan istilah Nilai Aktiva Bersih atau NAB (khusus untuk RD Pasar Uang, harga NAB-nya akan tetap sama sampai kapanpun, dimana Hasil Investasi yang Anda dapatkan adalah dari bertambahnya UP Anda setiap harinya).
Untuk NAB, perubahan harganya bisa Anda lihat setiap hari di beberapa koran tertentu (saat ini hanya ada dua koran yang memuat harga NAB Reksa Dana setiap harinya, yaitu Bisnis Indonesia dan Koran Tempo). Atau Anda bisa menanyakannya langsung pada Manajer Investasi Anda. Sekarang bagaimana dengan keuntungannya? Untuk RD Pendapatan Tetap, RD Campuran dan RD Saham, Ada 2 keuntungan yang bisa Anda dapatkan:
1. Dari Selisih NAB
Misalkan Anda membeli UP Reksa Dana dengan harga Rp 1000,- per UP. Enam bulan kemudian, harga UP sudah naik menjadi Rp 1200,- per UP. Ini berarti di atas kertas Anda mendapatkan keuntungan Rp 200,- per UP. Tentu saja keuntungan tersebut baru benar-benar Anda dapatkan bila Anda menjual kembali UP Reksa Dana Anda.
2. Pembagian Uang Tunai
Ada beberapa perusahaan Reksa Dana yang memberikan Pembagian Uang Tunai kepada nasabahnya. Uang Tunai ini dibagikan secara periodik, bisa setiap bulan, 6 bulan sekali dan seterusnya.
Untuk pertama kali, saya menyarankan agar Anda mencoba Reksa Dana yang risikonya paling rendah, yaitu RD Pasar Uang. Keuntungan Reksa Dana ini berbeda dengan reksa dana yang lain, dimana harga UP Reksa Dana Anda akan tetap sama (biasanya Rp 1000,- per UP), tetapi Anda akan mendapatkan keuntungan dari pertambahan UP Reksa Dana.
Untuk alamat perusahaan reksa dana yang bisa Anda hubungi, coba Anda masuk ke situs resmi Safir Senduk & Rekan di www.perencanakeuangan.com (atau klik banner Safir Senduk & Rekan yang ada diatas), cari dan klik menu Referensi, lalu klik menu Reksa Dana. Disitu ada beberapa alamat perusahaan reksa dana yang bisa Anda hubungi.
Itu saja dari saya bu. Selamat berinvestasi.

BINGUNG INVESTASI


Saat ini saya bekerja di Kuwait sebagai tenaga profesional dengan gaji kira-kira 16 juta perbulan, saat ini saya ingin menginvestasikan uang saya, sambil saya tetap bekerja dikuwait, dimanakah investasi yang aman dan menguntungkan? dan saya ingin juga investasi dana pensiun saya dimanakah yang tepat?
Jawaban:
Setelah susah payah bekerja, tentunya Anda ingin menyimpan sebagian dari hasil kerja keras Anda tersebut dengan investasi yang baik. Yaitu investasi yang aman dan menguntungkan. Investasi aman dan menguntungkan buat saya bukan pada pemilihan produk yang tepat, tapi yang lebih penting adalah kesesuaian dengan rencana masa depan Anda. Saran saya, buat dulu rencana masa depan Anda, dari situ kita bisa lihat produk keuangan apa yang tepat untuk mewujudkan impian Anda. Saran saya juga agar Anda melakukan investasinya di Indonesia saja. Atau setidaknya sebagian besar dilakukan di Indonesia. Karena bagaimanapun, biasanya akan ada kendala hukum yang harus diperhatikan sebagai investor asing di negera lain. Jadi untuk mudahnya, investasikan saja di Indonesia. Lebih aman bagi Anda, dan bisa membawa devisa pulang ke tanah air.
Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

INVESTASI ANGKUTAN KOTA


Assalamualaikum, Pak Safir Senduk. Saya ingin berkonsultasi pd bapak... Saya dengan suami saat ini berkeinginan untuk memulai usaha jasa angkutan kota. Bila untuk membeli satu buah angkutan kota (secondhand dgn kondisi msh bagus) kami perlu mengeluarkan uang seharga kurang lebih Rp 70 juta, dengan asumsi perhari pendapatan bersih (setoran) Rp 50.000,- serta pengeluaran servis dan ganti sparepart, apakah yang perlu kami perhitungkan untuk memulai bisnis ini, dan manakah yang lebih menguntungkan menyimpan uang kami di bank dengan suku bunga deposito 12-13 % / th atau memulai usaha ini? Bila suatu saat angkutan ini kami jual apakah tidak merugi dengan perhitungan nilai pemakaian barang? kami sangat membutuhkan jawaban Bapak, Atas jawaban bapak kami ucapkan terima kasih Wassalam.
Ibu SK
Jawab:
Halo,
Waalaikum salam Ibu SK. Kalau berbicara mana yang lebih menguntungkan, menyimpan uang di deposito atau memulai usaha ini, maka ayo kita hitung sama-sama! Katakanlah Anda memiliki uang sebesar Rp 100 juta. Kalau menyimpannya di bank, itu berarti Anda akan mendapatkan Rp 12 - 13 juta per tahun, dan setelah dikurangi pajak sebesar 20% ini berarti Anda akan mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp 9,6 - 10,4 juta. Kalau untuk memulai usaha angkutan, dari Rp 100 juta itu, Rp 70 jutanya digunakan untuk membeli angkutan dan sisanya untuk mengurus perijinan, biaya operasional selama 3-6 bulan kedepan, dan lain-lainnya. Nah, sekarang mari kita hitung berapa yang Anda dapatkan dari usaha ini. Setiap hari Anda mendapatkan Rp 50 ribu, kalau angkutan Anda beroperasi selama hanya 25 hari selama satu bulan, jadi tidak satu bulan penuh. Jadi per bulannya Anda akan mendapatkan 25 x Rp 50 ribu = Rp 1,25 juta. Berarti selama setahun Anda akan mendapatkan 12 bulan x Rp 1,25 juta = Rp15 juta. Dari Rp 15 juta ini Anda perlu mengeluarkan pengeluaran untuk oli, spare part, pajak, dan lain-lain. Saya tidak tahu pasti berapa besarnya, tapi kita asumsikan saja 35% x Rp 15 juta = Rp 5,25 juta, berarti Anda akan mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp 9,75 juta.
Kalau kita hitung bersama-sama, sepertinya tidak jauh berbeda kan? Tinggal memilih mana yang Anda sukai. Dengan menyimpan di Bank, Anda tinggal menunggu deposito Anda jatuh tempo. Sedangkan kalau Anda suka dengan tantangan berwirausaha, suka membantu orang lain dengan bekerja untuk Anda, maka usaha ini juga menguntungkan. Apalagi kalau Anda bisa mencari harga angkutan yang lebih murah & supir yang pandai merawat mobil. Dari pengalaman kerabat saya yang pernah punya usaha angkutan, bahwa yang paling penting diperhatikan dalam usaha ini adalah supir yang membawa mobil angkutan Anda. Kalau supirnya baik, bisa dipastikan bahwa mobil angkutan Anda tidak akan sering 'jajan'.
Demikian, semoga bermanfaat.