Kamis, 12 Mei 2011

Pos-Pos Pengeluaran di Masa Depan yang Umumnya yang Harus Diperhatikan Sejak Sekarang


Apa sih pos-pos pengeluaran di masa depan yang harus dipersiapkan sejak sekarang? Banyak! Saya sebutkan lima pos pengeluaran yang paling sering dibutuhkan. Lima pos pengeluaran yang paling sering dibutuhkan, antara lain:
1. Pendidikan Anak
2. Pensiun
3. Properti
4. Bisnis
5. Liburan dan Perjalanan Ibadah
1. Pendidikan Anak
Kalau Anda membaca buku saya, Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, atau sering main ke website kami di www.perencanakeuangan.com Anda pasti tahu bahwa pendidikan untuk anak itu mahal. Kalau anak Anda sekarang baru berusia 2 tahun, biaya kuliah anak Anda ketika ia berusia 17 tahun bisa dipastikan sekitar Rp.300 juta lebih. Kabar baiknya, Anda bisa mempersiapkan dana pendidikan sebanyak itu asalkan mau menyisihkannya dari sekarang. Ada sejumlah produk investasi yang bisa Anda pilih. Asuransi pendidikan, misalnya, adalah produk persiapan dana pendidikan yang paling popular saat ini di Indonesia. Produk ini tersedia dalam pilihan pembayaran bulanan, tiga bulanan, enak bulanan, atau tahunan, tapi ada juga yang dalam bentuk sekali bayar kalau memang dana Anda cukup. Nantinya perusahaan asuransi Anda akan memberikan dana pendidikan setiap kali anak Anda masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu, yang biasanya dimulai ketika SD. Selain asuransi pendidikan, pilihan lain yang juga mulai populer ialah tabungan pendidikan. Pada tabungan pendidikan, Anda seperti membuka tabungan biasa, tapi uang Anda dikunci. Nanti ketika anak Anda masuk TK, SD, SMP, dan seterusnya, tabungan Anda baru bisa diambil. Tabungan pendidikan ini diterbitkan oleh bank, bekerja sama dengan perusahaan asuransi jiwa. Nantinya kalau Anda sebagai orang tua meninggal dunia, dana pendidikan dari tabungan pendidikan tersebut tetap akan diberikan.
Produk-produk lain, seperti reksadana atau koin emas, juga bisa dipilih. Tip saya, kalau Anda menyisihkan uang untuk biaya pendidikan dari penghasilan Anda, sementara penghasilan Anda didapat dari bekerja secara fisik, Anda harus mempertimbangkan untuk mengambil proteksi, seperti asuransi, agar bisa berjaga-jaga kalau terjadi risiko kematian. Ingat, kalau Anda meninggal, penghasilan Anda pasti akan berhenti. Kalau penghasilan Anda berhenti, siapa yang akan meneruskan tabungan Anda? Dengan mengambil proteksi berupa asuransi, entah yang berdiri sendiri atau langsung dalam bentuk asuransi pendidikan atau asuransi pada tabungan pendidikan, risiko hilangnya penghasilan karena kematian bisa diantisipasi.
2. Pensiun
Pensiun adalah salah satu pos yang juga harus dipersiapkan supaya kelak Anda bisa hidup dengan standar yang Anda inginkan. Hal pertama yang harus diperhatikan ialah sumber penghasilan macam apa yang Anda inginkan ketika pensiun? Apakah cukup hanya dari jamsostek (hmm … nggak begitu cukup kali ya), penghasilan pensiun bulanan dari kantor (paling hanya 70% dari gaji terakhir), atau dana pensiun lump sum (sekali bayar) yang diberikan di akhir masa kerja Anda? Bagaimana kalau Anda memcoba mempertimbangkan alternatif sumber lain untuk mempersiapkan masa pensiun? Pertama-tama, Anda bisa mengikuti Program Pensiun seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dan mengambil hasil dananya pada usia yang bisa Anda pilih sendiri. Katakan saja di usia 55 tahun. Pada DPLK, Anda menyetor uang setiap bulan yang diambil dari gaji Anda, kemudian uang itu akan diputar oleh Manajer Investasi yang bekerja pada Perusahaan DPLK Anda. Jangan khawatir, Manajer Investasi itu umumnya jago-jago kok. Nanti, ketika pensiun, kita harapkan uang Anda yang diputar oleh Manajer Investasi Anda sudah tumbuh berkembang dan bisa dinikmati. Alternatif lain ialah melakukan investasi sendiri dan menikmati hasilnya ketika pensiun. Jadi, Anda tidak perlu lagi menyetor ke Perusahaan DPLK karena di sini Andalah yang akan memutar serta menginvestasikan sendiri dana Anda setiap bulan yang diambil secara rutin dari gaji Anda. Kalau ingin melakukan cara ini, pastikan Anda menguasai dan mau belajar tentang kiat yang baik dalam investasi.
Alternatif lain yang banyak juga dipilih orang untuk masa pensiun ialah membuka bisnis sejak sekarang. Ketika Anda pensiun, diharapkan bisnis itu sudah berjalan dengan baik dan hasilnya bisa dinikmati dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran di masa pensiun. Memang tidak gampang membuka bisnis sendiri. Perlu mental yang cukup baik untuk bisa berhasil. Kalau Anda merasa belum mempunyai mental yang cukup baik, saya rasa tidak ada salahnya Anda memulai dari sekarang. Mumpung pensiun Anda masih jauh. Anda pun memiliki kesempatan untuk jatuh bangun terlebih dahulu di bisnis tersebut. Dengan demikian, ketika pensiun, diharapkan Anda sudah terlatih dan kondisi bisnis Anda sudah berada di atas agar hasilnya bisa dinikmati.
3. Properti dan kepemilikan lain Tanah, rumah, dan kendaraan kadang-kadang menjadi tujuan di masa datang yang harus disiapkan. Bila tujuan ini merupakan salah satu pos pengeluaran di masa datang yang juga menjadi keinginan Anda, ada dua alternatif dalam mempersiapkannya.
Pertama, dengan menabung sendiri. Dengan gaji saat ini, Anda bisa menabung sedikit demi sedikit supaya bisa membeli properti itu dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena harga tanah, rumah, dan kendaraan mahal, bisa puluhan bahkan ratusan juta rupiah, Anda bisa menggunakan alternatif kedua, memanfaatkan fasilitas pinjaman. Fasilitas pinjaman dari siapa? Pertama-tama bisa dari bank. Pada saat ini hampir semua bank memberikan fasilitas pinjaman untuk pembelian rumah atau kendaraan yang bisa Anda manfaatkan. Sejumlah bank pada saat ini bahkan bersaing untuk bisa mendapatkan nasabah-nasabah kredit. Selain bank, perusahaan pembiayaan juga banyak memberikan tawaran pembiayaan untuk kendaraan. Jangan lupa, untuk kredit kendaraan, perusahaan pembiayaan saat ini mengungguli bank dalam segi jumlah nasabah. Ini bisa terjadi karena proses disetujui atau tidaknya permohonan aplikasi kredit di perusahaan pembiayaan biasanya jauh lebih cepat dibandingkan dengan di bank. Jangan lupa, entah Anda meminjam di bank atau perusahaan pembiayaan, tentu Anda harus mengembalikan pinjaman tersebut setiap bulan dalam bentuk cicilan pokok dan bunga, yang diambil dari gaji Anda.
4. Bisnis
Beberapa di antara Anda yang sekarang bekerja sebagai karyawan pasti pernah berpikir untuk membuka bisnis sendiri. Namun, dikarenakan alasan klise: modal, akhirnya bisnis tersebut nggak jadi dibuka. Padahal, membuka bisnis sendiri, selama tidak mengganggu waktu kerja atau tidak berada di bidang yang sama dengan perusahaan tempat bekerja sekarang, sering kali menjadi impian banyak karyawan. Cuma ya itu, mentok-mentoknya masalah modal. Dari pengalaman saya, keluhan atas kurangnya modal sering kali bukanlah alasan sebenarnya dari mereka yang menunda-nunda untuk membuka bisnis sampingan di luar pekerjaan, tapi lebih dikarenakan excuse saja. Hanya alasan! Apakah bisnis Anda nggak bisa jalan karena alasan modal? Jangan lupa, bila Anda pada saat ini bekerja sebagai karyawan, bisnis yang Anda buka sekarang pasti skalanya masih sangat kecil. Dengan skala yang sangat kecil, apakah modal yang dibutuhkan harus betul-betul besar? Cobalah hitung lagi berapa sebenarnya modal uang yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis, siapa tahu bisa lebih kecil. Pertanyaannya, dari mana modalnya? Lebih baik dari menabung sendiri. Boleh saja Anda langsung meminjam uang untuk membuka bisnis Anda sekarang. Saran saya, pinjamlah kalau memang Anda betul-betul kepepet. Kalau tidak, saya menyarankan Anda untuk menabung sendiri. Jangan lupa, kalau Anda meminjam, toh Anda harus mengembalikannya juga. Sama seperti menabung sendiri, kan?
5. Liburan dan perjalanan ibadah
Liburan dan perjalanan ibadah juga merupakan tujuan di masa datang yang sering kali diinginkan banyak keluarga. Jangan lupa, liburan dan perjalanan ibadah juga membutuhkan dana yang cukup besar. Pergi haji, misalnya. Biayanya cukup besar. Pertama, dollar di Indonesia cukup mahal (jadi ingat waktu dollar kita masih Rp.2.500,-an). Kedua, setiap tahun harga-harga seperti tiket pesawat dan akomodasi memang naik. Bagaimana dengan liburan? Ini juga bisa besar. Jangan lupa, biaya liburan biasanya sangat bergantung pada lima hal: transportasi, akomodasi, makan dan minum, rekreasi di objek wisata, dan oleh-oleh. Semua itu umumnya cukup mahal. Apalagi kalau Anda memutuskan untuk berlibur ke luar negeri. Banyak di antara kita yang ingin pergi ke negara ini atau negara itu hanya karena kita sering melihatnya di teve. Kalau Anda ingin mempersiapkan dananya, pesan saya: jangan terlalu mengandalkan utang. Tabung saja uangnya. Saya sering melihat seseorang yang memutuskan pergi berlibur ke luar negeri dengan memanfaatkan fasilitas utang, entah fasilitas utang di kartu kredit atau dari kantor.

Tidak ada komentar: