Rabu, 16 Mei 2012

SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK MEMBUKA USAHA, LIHAT PASARANNYA!


Suatu ketika saya membaca koran “Solopos”, salah satu koran terkemuka di Kota Solo. Koran tersebut saya temukan seingat saya di tumpukan-tumpukan pakaian yang baru diambil dari jemuran. Mungkin itu koran yang dibawa oleh kakak saya dari kantor Solopos mengingat beliau bekerja sebagai penyiar acara “Embun Pagi” di gelombang 103 FM ini. Yang jelas, saya menemukan suatu artikel yang menceritakan tentang seseorang yang berhasil dalam merintis usaha pada rubrik bisnis.
Adalah seorang wanita, sebut saja si fulanah, dia berhasil mencukupi kebutuhannya dengan memproduksi souvenir. Ada yang berupa gantungan kunci, manik-manik penghias meja, lilin, dan sebagainya. Sekilas menurut hemat saya sangat sederhana sekali. Namun, “Asal pasarnya jelas, dagangan pasti laku..!” Ujarnya.
Akhirnya saya berkesimpulan bahwa segala jenis usaha yang akan kita rintis itu insya Allah akan LAKU KERAS!. Dengan syarat kita melihat bahwa pangsa pasarnya jelas. Jadi kita memang harus menentukan dengan matang betul siapa yang akan membeli produk kita, type pembeli yang seperti apa yang menyukai produk kita, berapa harga yang cocok untuk mereka, dan sebagainya.
Saya ingat betul ucapan bude saya yang sekarang sudah meninggal. Ketika itu saya membantu ibu yang sedang membungkusi “karak” untuk dititipkan ke warung-warung. Saat itu bude bertanya, “Kamu ambil untung berapa mak'e Diah [sebutan ibu saya]?” Ibu saya menjawab “Seribu perikat” Spontan bude saya bilang, “Ya Allah mak'e Diah, kalo saya mah gak sudi jual dagangan cuma untung seribu doang. Capek-capek kerja cuma dapet seribu!” Ibu saya cuma mesam-mesem dengan respon beliau. Dan ternyata keuntungan yang didapat dari menjual sebuah penganan yang bernama “karak” tersebut tidak pernah saya duga sebelum-sebelumnya.
Ibu saya kulak karak sejumlah 1.000 biji dengan modal Rp 30.000,-. Dari satu ikat karak (satu ikat berisi 50 biji), ibu saya mengambil untuk seribu rupiah. Jadi dari 1.000 biji karak itu bisa menghasilkan 20 ikat karak. Dan keuntungan yang didapat dari karak tersebut 20x1000=20.000. Lumayan kan!? Apalagi kalau ibu saya mau menambah warung yang akan dititipi karak. Bisa double untungnya. Tapi karena ibu saya meniatkan jual karak ini untuk sampingan, ya segitu aja keuntungannya.
Hebat. Katakan karak habis dalam dua-tiga hari. Jadi keuntungan dalam sebulan adalah Rp 20.000 dikali 10 hari (karena titipnya dua-tiga hari sekali) = Rp 200.000,-. Itu penghasilan sampingan ibu. Cukup untuk bayar SPP bulanan sekolah.
Sekali lagi, karena ibu saya tahu bahwa masyarakat itu demen sama yang namanya karak, jadi deh. So, sebelum memulai usaha, amati pasarannya.
Selamat memulai.

Tidak ada komentar: