Sabtu, 16 April 2011

Kapan Anda Boleh Berhutang ?


Ada jawaban lucu yang─walaupun tidak sering muncul─kadang-kadang dilontarkan oleh peserta seminar saya. Ini jawabannya:
“Ketika kita tahu akan ada bonus bulan depan.”
Isu tentang bonus bulan depan sering kali menjadi alasan seorang karyawan kembali berutang. Entah melakukan belanja tambahan yang kadang tidak perlu, membeli HP yang baru saja diiklankan di teve, bahkan berlibur. Banyak karyawan memutuskan untuk berlibur dengan memanfaatkan fasilitas utang dari kartu kredit hanya karena ia tahu bahwa bulan depan akan ada bonus.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda tahu kapan boleh berutang dan kapan tidak. "Berhutanglah tepat pada waktunya" (Kayak mau shalat aja...)

Kapan BOLEH Berutang ?
1. Ketika utang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif. Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya sih , hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan cicilan yang Anda bayar.
2. Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik. Contohnya, rumah. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalam jangka waktu 10─15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun. Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berutang karena hampir bisa dipastikan persentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
3. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun. Misalnya, barang elektronik. Kulkas deh. Kulkas nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda. Bahasa kerennya: urgent. Nah, kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas utang yang ada di sekitar Anda.

Tidak ada komentar: