Selasa, 21 Juni 2011

CARA BELAJAR MENABUNG

Pak Safir, saya boleh minta masukannya. Perkenalkan nama saya Nugroho, 35 tahun. Penghasilan sebulan Rp 4.000.000. Begini, saya mau ambil kredit Rp 25.000.000 dengan angsuran 687.500 untuk 60 bulan. (Bunga 13% pa = Rp 271.000,00) Dari kredit tersebut saya depositokan di sebuah koperasi, dan saya mendapat Rp 300.000,00 per bulannya. Maksud saya dengan demikian saya berusaha "nabung maksa" biar di bulan ke 60 saya punya tabungan Rp 25.000.000,00. Apakah langkah saya tepat? Atau ndak usah ambil kredit itu? Terima kasih banyak.
Nugroho – Semarang
Jawaban:
Mas Nugroho,
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh setiap orang berupaya untuk bisa menabung. Salah satu caranya adalah yang seperti Anda lakukan saat ini. Saya rasa tidak masalah dengan langkah yang saat ini Anda tempuh. Karena menurut perkiraan saya, Anda adalah orang yang sulit untuk menabung, dan dengan cara ini mau tidak mau Anda jadi bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung. Bukan gitu, mas? Kenapa saya bilang langkah yang Anda ambil tepat? Karena saya melihat 2 hal yang perlu diperhatikan. Pertama, membiasakan diri Anda menabung adalah hal yang sangat bagus. Dan kedua, hasil investasi dari dana yang Anda tanamkan dalam bentuk deposito di koperasi nilainya masih lebih besar dari besaran bunga kredit yang dikenakan. Tapi saran saya pastikan lagi, bahwa hasil yang diberikan oleh koperasi tersebut konsisten dengan nilai yang sama setiap bulannya. Karena kalau sampai hasilnya di bawah bunga kredit, Anda akan kehilangan nilai investasi itu sendiri. Yaitu mendapatkan untung dari selisih antara bunga kredit dan bunga hasil investasi di koperasi.
Mas, kalau masa 60 bulan itu sudah berlalu, saya sarankan Anda untuk tetap melakukan investasi dengan nilai yang sama tapi dengan sarana investasi yang lain. Karena saya yakin, rutinitas Anda untuk menyisihkan dana dalam jumlah yang pasti setiap bulannya sudah terbentuk menjadi kebiasaan dan sayang sekali kan kalau hal itu hilang begitu saja. Kemana Anda sebaiknya investasi? Saya sih lebih sarankan Anda untuk melakukan investasi dalam bentuk reksadana atau bisa juga ke obligasi ritel yang dikeluarkan oleh pemerintah (ORI). Dengan sarana-sarana investasi tersebut, Anda akan mendapatkan hasil investasi yang lebih optimal lagi dengan risiko yang lebih terukur. Selamat berinvestasi. Semoga berhasil.
Sindo, 24 Februari 2008

Tidak ada komentar: